Lebaran Pertama

Ini adalah lebaran ke tiga puluh tujuh kalinya dalam hidup saya. Semua nyaris sama suasananya. Penuh kegembiraan, celoteh riang, huru-hara di dapur, isak tangis saat bersilaturrahim dan syahdunya sholat ied jamaah di lapangan atau masjid. Namun bagi saya, ini adalah lebaran yang sarat makna. Untuk pertama kalinya, saya merayakan lebaran di rumah sendiri.

Ya, rumah sendiri. Rumah yang saya bangun bersama suami untuk tempat berteduh kami sekeluarga. Tempat kami pulang melepas penat dari perjalanan mencari penghidupan. Sebuah kotak kecil yang dipenuhi riuh rendah suara canda dan tawa anak-anak. Namun ketika masuk ke dalamnya, saya merasa seolah berada di tempat terluas dan ternyaman yang pernah ada di dunia. Mungkin itulah makna filosofi 'rumahku istanaku'.