Ajaibnya Internet

Ada tujuh penghuni baru di kamarku. Mereka kusambut dengan antusias karena kedatangan mereka telah kutunggu-tunggu sejak jauh hari bahkan sebelum kamar yang kutinggali ini jadi. Kehadiran tujuh makhluk sexy itu adalah momentum penting dimana aku tidak lagi terasing dari peradaban. Terlepas dari ketidakberdayaan mengakses informasi.  Bebas merdeka dari kejahiliyahan yang mengangkangi otakku karena keterbatasan fasilitas.

Semua itu karena benda ajaib bernama internet. Sejak 2007 benda itu hadir di kehidupanku, baru kali ini aku merasa bahwa internet itu sungguh ajaib. Selama itu internet hanya menjadi media bagiku untuk membangun kembali komunikasiku dengan teman-teman lama yang kini sudah tersebar ke berbagai penjuru tempat. Aku terbuai begitu lama menghabiskan waktu luangku hanya untuk ikut trend menjadi narsis. Mengupdate status tentang hal-hal yang remeh temeh yg seringnya hanya karena ingin mengundang komentar banyak dari teman temanku, memasang foto yang tidak jelas momennya. Atau hanya iseng membacai status teman-temanku, seolah tanpa melakukan itu sehari saja aku akan ketinggalan zaman. Hehe...

Jangan bertanya kenapa aku begitu lama menemukan momentum "aha" itu. Di Sumba segala sesuatu berjalan sangat lambat. Termasuk sinyal telephon genggam. Hal yang amat berperan dalam menyemarakkan penggunaan internet di Sumba. Deras tenangnya arus sinyal yang masuk menjadi penentu ketekunan kita mengakses internet.

Tanpa internet sungguh sulit kubayangkan ke tujuh penghuni baru itu bisa hadir menemaniku. Mungkin keberadaannya pun di dunia ini tidak pernah bisa ku ketahui. Kini aku dengan mudah bisa menghadirkannya ke pangkuanku. Rasanya aku harus berterima kasih kepada Tim Berners Lee, sang penemu jaringan internet World Wide Web. Berkat kejeniusannya aku tidak perlu menunggu bertahun-tahun hanya untuk sekedar mampir ke sebuah toko buku.

Ke depannya aku mungkin akan membutuhkan tempat khusus untuk menampung penghuni-penghuni baru lainnya yang kupastikan akan terus berdatangan ke kamarku. Saat inipun aku sudah memikirkan untuk memesan stempel untuk menandai bahwa mereka, penghuni-penghuni baru itu adalah milikku. Membayangkannya saja sudah membuatku sangat excited. My own library...

Ya, benar sekali. Penghuni-penghuni baru di kamarku itu adalah buku. Tujuh buku-buku yang sangat sexy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar