Kau terlelap. Begitu senyap. Sementara aku terus mengembara mencecar jalan-jalan tak bernama . Kita pernah sedemikian erat. Terpagut rekat meski kadang salah satu diantara kita merasa terjerat. Lalu tetiba kita tidur berseberangan tempat. Kau begitu diam dalam tidurmu yang dalam.
Aku berkelana. Meraih-raih jawab akan sebuah tanya. Jauh menyuruk suluk hingga ufuk bersurai cahaya. Kucari-cari dirimu yang terasa maya. Kau begitu kelam, begitu jurang. Aku sendiri. Padahal ragaku ragamu tengah gegap menari.
Kuambil bibirmu yang kelu. Kulumat dalam gemerisik hati yang bertalu. Menyebut-nyebut namamu di kebekuan yang bisu.
Kita pernah di sini. Kita tak lagi asing kini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar