Dingin



DINGIN

R,
saat dingin bersijingkat dari sela jendela
dirimukah yang mengetuk seng rumah kita
atau sekedar embun yang kau utus dari sana

Tanpamu R,
gemintang pudar
aku diremas kerinduan
saat menatap langit yang mengelam
geletar nanar dari birahi terdalam

Adakah kau disini R,
di palung ingatan yang purba
menelusuri nadi yang berdenyut
seiring namamu kusebut
berdansa seirama jantung bergelora

Tak lama ku kan terpejam
setelah lelah didera hasrat pelukan
maka R,
singgahlah di beranda impian
biar kutinggalkan sepi yang berkelindan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar