Tahun Baru selalu menimbulkan romansa tersendiri di hatiku. Mungkin juga orang lain, sebab bukan hal yang aneh, jika seseorang menggunakan nuansa tahun baru untuk membingkai romantisme ke dalam sebuah hubungan. Sehingga kemudian di pergantian kalender berikutnya, sisa kenangan manis yang pernah dikecap di tengah hingar bingar terompet dan denyar sinar kembang api yang menghiasi langit, terasa membekas dan sulit lenyap dari hati. Saya merasakannya hingga kini. Bahkan setelah belasan tahun berlalu, kenangan itu masih terasa manis. Hingga setiap datangnya detik-detik itu, hatiku selalu membuncah-buncah oleh perasaaan bahagia. Entahlah, tapi seperti itu adanya.
Saya masih menyimpan foto tahun baru kala itu. Sewaktu saya baru saja menyadari bahwa saya telah menemukan seseorang yang tepat untuk saya ajak bersama-sama melakoni hidup yang sementara ini. Sewaktu saya tahu dengan sendirinya bahwa ternyata saya begitu terpaut dan selalu ingin terhubung dengan seseorang. Dan sungguh saya bersyukur setiap tahunnya, ketika saya tergelitik untuk melihat kembali foto itu, saya masih merasakan getar yang sama. Persis yang pernah saya rasakan ketika usai perayaan tahun baru 1996, di saat fajar menyingsing di garis horizon laut Jawa, pertama kali dia menggenggam tangan saya tanpa bicara, tanpa kata.
Tahun baru ini, saya, dia dan seorang kanak-kanak yang kemudian hadir ke dunia untuk memprasastikan cinta itu, berkendara menunggu saat itu tiba. Menunggu dentuman bubuk mesiu yang melontarkan sinar berwarni-warni bak kembang, kembali menghiasi langit kelam yang tersaput mega.
Gerimis yang baru saja usai saya rasakan turut memberi atmosfer tersendiri. Sendu. Muram. Namun mendamaikan. Mungkin ia hadir sebagai penetralisir kegembiraan yang cenderung berlebihan. Bau alkohol dan teriakan euforia yang meremang di udara.
Ini hanya selembar kalender biasa. Hanya pergantian angka dari 2012 ke 2013. Tapi bagi saya tahun ini adalah awal tahun yang beda. Saya masih memiliki seseorang yang 17 tahun lalu menghunjamkan cinta ke dalam hati dengan begitu yakinnya. Dan hal bagusnya adalah kerikil tajam, angin badai dan ombak ganas tak mampu mengkandaskan langkah saya dan dia menghantarkan sampan cinta hingga ke pelabuhan terakhirnya. Jika saja saya mampu untuk membeberkan betapa saya dulu pernah hampir menyerah. Andai saya kuasa membagi cerita kepadamu tentang cobaan hebat dan beruntun di tahun 2012 yang hampir meluluh lantakkan saya dan dia. Kau pasti takkan percaya, saya masih bisa ada disini bersama dia dan seorang gadis mungil yang senyumnya mencerahkan dunia. Berdiri di pinggir jalan bersama kerumunan, berpelukan dan terpana memandang bias indah pesta kembang api di angkasa.
Bagaimana bisa saya melewatkan segala duka dan derita yang seharusnya mampu menumbangkan harapan hidup saya. Itu semua karena cinta.
Tak perlu beresolusi. Cukup saya hantarkan doa dan harapan, cinta itu akan selalu ada. Itu lebih dari semua yang kuperlukan. Itulah yang akan mengantarkan saya ke perolehan-perolehan dan kesuksesan-kesuksesan di masa datang. Semoga.
Sudah bagus gini mbak tampilannya. Tinggal atur lagi pasti lebih ok
BalasHapusIya, Mas. Makasih ya advisnya. Saya masih coba sana coba sini gagdetnya.
BalasHapusudah mulai kerem nich....:)
BalasHapusHihihi, tumben lo muji....But thanks anyway. :D
Hapus