Puisi Zaiimatul Afifah Umbu Nay

Gadis blasteran Jawa Sumba ini berpotensi menjadi penyair. Tentu saja hanya bila ia menekuni puisi-puisi yang berserak di luasnya padang kata-kata di benaknya. Lihat saja puisi yang digubahnya....


Hujan Deras

Di musim hujan yang deras
Membasahi tanah dan batang pepohonan

Daun-daun meneteskan air pada matahari
Dari matanya yang berkilau seakan pelangi

Burung-burung merasa kedinginan
Lantas ia terbang sebagai ombak-ombak berlarian
Jatuh ke dalam lubang tanah
Dan berkicau meminta tolong



Bila Nanti

Dan bila nanti
Nafasku tinggal sehembusan lagi
Di setiap nafasku ini
Tak akan kau kubiarkan sendiri

       Bila nanti
       Mataku tak melihat lagi
       Di setiap katamu yang kudengar ini
       Tak akan kubiarkan kau menangis lagi

Dan bila nanti
Aku akan pergi
Di setiap perjalananku ini
Akan kusentuh wajahmu terakhir kali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar