Jangan

Tidak tega sebenarnya mau memposting cerpen yang merupakan tugas ke lima dari Gradien Audisi. Saya mengerjakannya dengan total asal-asalan, terutama untuk cerpen kedua. Awalnya saya meremehkan tema yang diberikan oleh Gradien. Tema yang menurut saya serupa dengan cerpen-cerpen picisan ala anak baru gede. Well, saya terkecoh dengan penilaian saya. Tema apapun ternyata memiliki bobotnya tersendiri, bila dikerjakan dengan baik dan dipikirkan secara matang.

Saya jadi mengingat tweet dari Mazmo DM, seorang blogger dari Mataram yang pernah menulis di akunnya bahwa tidak ada hasil pemikiran yang serupa sampah. Menyampah, adalah sebutan bagi aktifitas ngetweet yang dianggap tidak berkualitas. Sering digunakan oleh selebtweet (akun personal yang dianggap _atau merasa dirinya_ terkenal seperti selebriti) untuk mengomentari tweet-tweet yang "tidak berkualitas".

Tanpa sadar, rupanya saya telah terjebak dalam situasi serupa dengan itu. Saya menyepelekan tema yang harus saya tulis. Saya berpikir tema-tema "gampang" seperti itu pasti akan saya kerjakan tanpa kesulitan berarti apa-apa.


Ternyata saya salah besar. Tidak ada itu tema "gampang" seperti yang saya kira sebelumnya. Buktinya, saya kemudian terpeot-peot menuliskan tema itu padahal saya sudah mengerahkan semua tenaga saya. Alhasil, punggung sakit, pinggang pegel, otak kram dan jari-jariku kaku semua, karena saya harus ngebut menyelesaikan tulisan saya demi mengejar tenggat yang di ambang mata. Yang terlihat mudah justru menyimpan kekuatan tersulitnya di dalam. Yang terlihat lemah justru menyembunyikan tenaga besar di baliknya. Kita tidak pernah tahu. Jadi tidak seharusnya, saya memandang sebelah mata terhadap tema apapun. Terhadap apapun itu.

Itu pelajaran untuk saya minggu ini.

Apapun, cerpen saya kali ini, adalah rekam jejak saya dalam menempuh sebuah perjalanan. Akan sampai dimana perjalanan ini, semua tergantung bagaimana saya mengatur langkah saya. Dua tulisan saya dalam tugas GWA05 ini tidak patut saya anak tirikan. Setiap kata yang saya tulis adalah anak kandung yang saya lahirkan dengan susah payah. Demikianlah.


Repost from my Facebook Notes, Waikabubak, 10 Oktober 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar