Kejutan

Apa jadinya bila saya kemarin langsung putus asa dan menghindar dari penyebab keputusasaan itu? Mungkin saya benar-benar akan menyesal dan bisa jadi putus asa betulan. Saya mungkin saja tidak akan menemukan sebuah kejutan manis yang menyenangkan.

Saya jadi teringat seorang teman nun jauh di tanah Jawa sana. Dia pernah mengatakan bahwa hidup yang datar-datar saja sungguh sangat membosankan. Hidup semestinya berisi kejadian-kejadian yang mengejutkan. Penuh warna dan dinamika. Ibarat seorang kanak-kanak yang ceria, selalu bergerak kesana kemari, tingkah lakunya spontan dan tanpa beban.  Dia benar adanya.


Kemarin, setelah cukup menenang diri dari gejolak karena kecewa tidak menemukan email dari Gradien, saya menuliskan kekecewaan saya dalam sebuah catatan. Saya menuliskan catatan itu untuk melepaskan emosi saya yang lumayan down, agar tidak berkembang menjadi keputus asaan. Selain itu dengan catatan itu juga saya menterapi diri saya sendiri untuk memulihkan kekecewaan itu sesegera mungkin. Karena kekecewaan itu akan menyebabkan saya jadi malas bahkan berhenti menulis lagi. Padahal baru saja saya menemukan ritme yang cocok dalam menulis.

Kemudian saya merencanakan untuk menulis sebuah cerita pendek saat setelahnya. Saya tidak mau menyia-nyiakan pelajaran yang didapat dari Gradien selama tiga minggu terakhir ini. Jikapun saya harus berhenti, maka sedikit yang dapatkan dari ajang audisi menulis itu harus sebesar-besarnya bermanfaat bagi proses kreatif saya.

Sungguh saya tidak menduga. Saat laptop sudah dibuka. Internet sudah diakses, dan jendela browser sudah menayangkan beberapa tab yang saya hubungkan dengan situs-situs yang saya perlukan. Entah mengapa, saya mendadak ingin membuka kembali  kotak masuk email. Sebenarnya saya hanya ingin kembali membaca-baca tiga surat elektronik dari gradien yang terdahulu. Membaca perintah-perintah yang dikirimkan oleh Gradien untuk mengenang perjalanan saya mengikuti audisi ini. Semacam rendesvouz. Namun saya dikejutkan oleh email masuk. Satu-satunya email masuk. Dari Gradien Writer Audition...

Tugas GWA04.....!

Holly God. Its a nice surpraise. Tuhan begitu cakap menyusun skenario hidup saya. Kejutan kecil ini lebih dari yang saya inginkan. Untuk memuji kebesaran-Nya, saya ingin menyebut ini sebagai sebuah keajaiban.

So, here we go again. Sekarang, semua pelajaran penting yang saya dapat dari tiga minggu audisi ini, tidak boleh saya disia-siakan. Semua kesalahan-kesalahan yang kemarin saya lakukan, tidak boleh saya ulang lagi. Mengingat tugas GWA04 ini sangat berat buat saya. Mudah-mudahan, saya bisa melaluinya dengan selamat.



PS: Untuk Jihan dan Naima yang kemarin sudah menemani saya, thank you wont be enough. But, thank you so much.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar